1. Pembibitan
Bibit tanaman kangkung darat (Ipomoea reptana)
berasal dari kangkung muda dengan karakteristik batang besar, daun
besar dan bagus ditanam dengan cara stek batang. Bibit harus sesuai
dengan lahan (air atau darat), kangkung darat tidak cocok ditanam di
air.
2. Persiapan Lahan
Dua minggu sebelum penanaman, tanah
diolah dan dicampur pupuk kandang atau pupuk kompos 10 ton/ha dan diberi
urea 1 kuintal/ha. Dibuat bedengan dengan lebar 0,8-1,2 m, panjang 3-5
m, dalam 15-20 cm dan jarak antar bedeng 50 cm (ukuran tergantung
keadaan lahan yang tersedia)
3. Transplanting
Untuk penanaman tanaman kangkung darat
dari benih, benih disebar dalam baris-baris berjarak 15×5 cm. Jarak
lubang tanam 20×20 cm, sedalam 5 cm. Untuk kangkung darat sebaiknya
bibit ditanam pada sore hari.
4. Pemeliharaan
- Penyulaman. Penyulaman
dilakukan jika ada tanaman kangkung yang terkena serangan penyakit
dengan mengganti bibit yang umurnya sama. Penyulaman dilakukan satu
minggu setelah tanam.
- Penyiangan. Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali atau disesuaikan dengan adanya gulma.
- Pemupukan Tambahan. Pupuk
susulan yaitu 100-250 kg/ha urea dan 10-20 ton/ha selama 2 minggu
pertama, dengan cara dicampur dengan air kemudian disiram pada pangkal
tanaman dengan emrat. Jika pemupukan dengan cara ditebar, jangan sampai
butir pupuk mengenai daun karena dapat menyebabkan daun layu. Agar
pertumbuhan subur, sebaiknya seminggu setelah atau sesudah panen,
tanaman dipupuk urea kembali.
- Penyiraman. Tanaman kangkung darat diperlukan penyiraman yang teratur yaitu dua kali sehari pada pagi dan sore hari, terutama pada musim kemarau.
- Pengendalian HPT.
- Penyakit jamur yang lazim menyerang tanaman kangkung adalah karat putih (Albugo Ipomoea panduratae) yang peka terhadap Dithane M-45 atau Benlate.
- Hama ulat putih ditanggulangi dengan pemberian 2 cc/l air Baysudin.
- Ulat daun ditanggulangi dengan pemberian 2 cc/l air Insektisida Diazinon 60 EC.
- Serangga pemakan daun dikendalikan dengan penyemprotan senyawa organofosfat jauh sebelum pemanenan
- Ketika penyemprotan pestisida sebaiknya lahan dikeringkan selama 4-5 hari, kemudian diari kembali.
5. Panen Dan Pasca panen
Panen. Panen dilakukan sore
hari, dengan ciri batang besar dan berdaun lebar. Panen pertama dapat
dilakukan pada hari ke-12 dengan panjang batang kira-kira 20-25 cm atau
ketika berumur 27 hari. Cara memanen menggunakan alat pemotong, pangkas
batangnya dengan menyisakan sekitar 2-5 cm di atas permukaan tanah atau
meninggalkan 2-3 buku tua. Dapat pula dilakukan dengan cara mencabutnya
sampai akar. Selama panen, lahan harus tetap lembab. Panen dilakukan 2-3
minggu sekali, setelah 5-11 kali panen produksi panen akan menurun baik
secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara komersial pertanaman
kangkung menghasilkan sekitar 15 ton/ha sepanjang beberapa panenan
berturut-turut atau sekitar 160 kg/tahun/10 m2.
Pasca Panen. Tanaman kangkung hasil panen dikumpulkan sebanyak 15-20
batang dalam 1 ikatan. Dalam penyimpanan (sebelum dipasarkan), agar
tidak cepat layu, kangkung yang telah diikat dicelupkan dalam air tawar
bersih dan tiriskan dengan menggunakan anjang-anjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar