Pages

Jumat, 30 November 2012

Budidaya Tanaman Lobak

  1. Pengolahan lahan.
    Lakukan pengolahan lahan dengan cara dicangkul atau ditraktor, seperti yang biasa dilakukan, hingga lahan siap tanam, dengan jarak tanam 10 cm x 20 cm. Dibuat alur dengan jarak 30 cm

  2. Pencegahan penyakit dan penanaman.
    Biji langsung ditanam tanpa disemai terlebih dahulu. Untuk meningkatkan kesehatan tanaman, pertumbuhan akar, dan untuk meningkatkan ketersediaan hara, aktifkan (1–2) bungkus inokulan ABG-BIO dalam (20–25) kg pupuk kandang + 2 kg dedak. Kemudian siram dengan air hingga lembab, simpan dalam bentuk gundukan dan tutup dengan karung bekas, biarkan selama (2–3) hari, lalu berikan bersamaan dengan pupuk dasar secara merata. Inokulan ABG-BIO dapat juga diaplikasikan dalam bentuk larutan, yaitu larutkan (1–2) bungkus ABG-BIO + 2,5 kg dedak + 5 kg ABG–Bios + 5 tutup ABG-D, dalam 100 liter air, aduk merata, dan setelah (2–4) jam, siramkan pada lahan, (1–3) hari sebelum penanaman. Biji ditanam pada lubang tanam sebanyak (2-3) biji/lubang tanam. Ditutup dengan tanah tipis-tipis, biji akan tumbuh 4 hari kemudian.
  3. Pemupukan.
    1. Pupuk dasar. Pupuk yang digunakan, untuk lahan seluas 1 ha, adalah campuran (2–5) ton pupuk kandang + (100-150) kg ABG-Bios + (20–25) kg campuran pupuk kandang, dedak dan ABG-BIO yang telah diaktifkan (seperti tersebut di atas) + 100 kg Urea + 25 kg SP-36 + 25 kg KCl. Pupuk diberikan dalam lubang tugal sekitar 5 cm dari tanaman pada (3–7) hari setelah tanam, diaduk secara merata, dan disebar merata pada bedengan/alur tanam.
    2. Pupuk susulan. Sebagai pupuk susulan gunakan campuran 100 kg Urea + 50 kg SP-36 + 100 kg KCl + (100–150) kg ABG-Bios, atau sekitar 6 gram/tanaman, diberikan pada (25-30) HST. Pupuk ditempatkan di sekeliling tanaman, dan selanjutnya dilakukan pembumbunan, sehingga membentuk guludan, yang berasal dari tanah di sepanjang barisan yang ditinggikan. Pemupukan dilakukan setelah penyiangan gulma.
    3. Pupuk ABG. Pemberian pupuk ABG-D, dengan konsentrasi (2-3) cc/liter, dilakukan pada 10 HST, 20 HST, dengan cara disemprotkan pada tanaman secara merata. Sedangkan ABG-B, dengan konsentrasi (2-3) cc/liter, diberikan pada 30 HST dan 40 HST. Untuk mencegah penyakit pada tanaman lobak, dilakukan pemberian ABG-BIO setiap 2 minggu. Caranya: Larutkan (1–2) bungkus ABG-BIO + 1 kg dedak + 2 kg ABG-Bios + (5–10) tutup ABG-B, dalam (50-100) liter air, aduk secara merata, dan biarkan selama (2-4) jam. Kemudian siramkan sebanyak (25–50) cc/tanaman pada perakaran tanaman.
  4. Pemeliharaan.
    Pemeliharaan meliputi penyiangan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).
    • Penyiangan (weeding) dilakukan (2–3) kali, dengan menyingkirkan gulma di sekitar daerah perakaran.
    • Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida, sesuai dengan yang dianjurkan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit.
  5. Panen.
    • Umur panen pada tanaman lobak adalah 60 HST.
    • Pemungutan buah jangan sampai terlambat, karena umbi akan menjadi kaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar